Assalamu'alaykum
selamat pagi
selamat siang
selamat sore
selamat petang
selamat malam
sengaja saya haturkan segala waktu yang memungkinkan kau untuk bertemu.
teruntuk semua kawan dan rekan penikmat blog ini, saya ucapkan terimakasih banyak telah menyempatkan waktunya secara rutin untuk menengok tulisan-tulisan bodoh dan sederhana saya.
dengan hormat saya ucapkan bahwa blog ini telah saya pindahkan ke alamat baru.
jadi, jika masih berkenan untuk bertukar salam dan sapa, serta masih berminat membaca tulisan-tulisan bodoh saya, silahkan kunjungi alamat baru blog saya.
dienmochammad.wordpress.com
sekali lagi terimakasih banyak telah berkenan menjadi pembaca.
salam. :)
Dien Mochammad Iqbal
Kamis, 27 Februari 2014
Rabu, 26 Juni 2013
Tawan
Senja datang tanpa
menyapa dan memberi pertanda
Bunda datang
membawa pikulan dari pasar
Bapak datang
membawa kaleng biskuit lebaran
Orang-orang
datang dan pergi sesukanya
Budak-budak makan sekena hati tuannya
Apakah pernah
kau ketahui, ada sesuatu yang tak biasa
Yang seharinya
hanyalah adalah temu yang biasa
Tak biasa bagi
mereka yang tak terbiasa bertemu dengan yang tak biasa
Biasa bagi
mereka yang terbiasa dengan yang biasa saja
Dan tak ada yang
biasa dari ceritamu dan ceritaku
Aku sudah lama
tertawan
Ada yang menawan
dengan tak sadar
Aku yang
tertawan dengan sadar
Ada yang menawan
dengan menawan
Aku yang
tertawan dengan kepasrahan
Ada yang menawan
Aku yang
tertawan
Pernahkah kau
lihat ujung malam pekat di tengah hujan pinggiran kotamu?
Ada yang setiap
hari tertawan bicaramu
Ada yang setiap
hari tertawan senyummu
Ada yang setiap hari tertawan anggunmu
Ada yang setiap hari tertawan lugas bicaramu
Ada yang setiap hari tertawan lembut tuturmu
Aku.
Dien
Iqbal
Jakarta,
26 Juni 2013, 09:47 PM
Minggu, 23 Juni 2013
Suatu Hari
Suatu hari,
jalan-jalan kian sepi
Pemuda-pemudi
naik lagi ke tempat sembunyi
Tak ada lagi
yang resah melihat pengemis di pinggir jalan cikini
Aku masih belum
lupa dengan wajah-wajah memelas pedagang di stasiun UI
Akupun masih
belum lupa wajah penjaja rokok dan miras yang masih muda-mudi
Jalan semakin jauh,
aku menjauh, di tempat yang lain lagi
Suatu ketika,
kelas-kelas telah sepi
Pemuda-pemudi
menghilangkan diri
Guru tak lagi
berarti
Bercuap dan
berteriak mengabdi namun seolah tiada arti
Dimana muda-mudi?
Dimana anak ibu
pertiwi?
Yang dulu gagah
bernyanyi dan bersaksi
Kini tak lagi
terdengar berbunyi
Dimana muda-mudi?
Dimana anak ibu
pertiwi?
Yang dulu
mencari ilmu kesana kemari
Kini guru hampir
mati mencari mereka kesana-sini
Jalan-jalan
telah sepi, menara-menara pemuas hati sesak terpenuhi
Katakan pemudamu
telah pergi, katakan anak-anak ibu pertiwi sudah mati.
Menangislah ibu-ibu
di malan hari
Mengamati buah
hati yang sibuk mencari kopi
Harap dalam doa
dan cinta ibu-ibu malam ini
Anaknya turun
dan menyapa pejalan kaki
Memberi setidaknya
sebuah senyuman di kelas-kelas pagi.
Pemuda-pemudaku,
sapalah rakyatmu di pinggir jalan-jalan sore hari
Pemuda-pemudaku,
masuklah kelas pagi-pagi.
Pemuda-pemudaku,
masuklah masjid tiap adzan memanggil
Pemuda-pemudaku,
penuhilah gereja ahad pagi
Pemuda-pemudaku,
bangunlah subuh-subuh.
Dien
Iqbal
Jakarta,
24 Juni 2013, 12:52 AM
Sabtu, 22 Juni 2013
Bapak Tuan, Ibu Nyonya
Bapak tuan,
masihkah ingat dengan janji?
Bapak tuan,
masihkah ingat dengan amplop-amplop putih itu?
Bapak tuan,
masihkah ingat panggung-panggung meriah itu?
Bapak tuan,
masihkah ingat lagu-lagu koplo yang kau putar itu?
Bapak tuan,
masihkah ingat orasi-orasi miskin arti itu?
Bapak tuan , masihkah
ingat kaos-kaos sablon murahan itu?
Bapak tuan,
masihkah ingat aroma kecut penuh peluh itu?
Bapak tuan,
masihkah ingat wajah-wajah yang kau bodohi?
Bapak tuan,
masihkah ingat berbungkus nasi yang kau beri?
Bapak tuan,
masihkah? Masihkah?
Ibu nyonya,
masihkah ingat ibu-ibu dekil berdaster sore tadi?
Ibu nyonya,
masihkah ingat menor rupa dandanmu sore tadi?
Ibu nyonya,
masihkah ingat ibu-ibu yang menyanjung rupa palsumu sore tadi?
Ibu nyonya,
masihkah ingat obat-obatan yang kau bayar sore tadi?
Ibu nyonya,
masihkah ingat becek lumpur pasar sore tadi?
Ibu nyonya,
masihkah ingat kecipak amis yang tak kau hiraukan sore tadi?
Ibu nyonya,
masihkah ingat tangan najis yang kau anggap suci sore tadi?
Ibu nyonya,
masihkah? Masihkah?
Bapak, tuan. Ibu,
nyonya. Masihkah ingat?
Kini mereka
telah mati, sekian, dan terimakasih.
Dien
Iqbal
Jakarta,
22 Juni 2013, 11:35 PM
Jumat, 21 Juni 2013
ADA
Ada mahasiswa turun ke jalan
Ada mahasiswa diam di sudut kamar
Ada pemuda bersimbah peluh
Ada pemuda duduk menikmati cerutu
Ada bunda berdoa malam-malam
Ada anak memakinya
Ada malam-malam panjang penuh
canda
Ada malam-malam penuh derita
Ada menara-menara di langit
Sudirman
Ada puing-puing di stasiun
Jakarta
Ada bocah-bocah berlarian main
bola di jalanan
Ada bocah-bocah diperbudak
peralatan
Ada pagiku cerah bersamamu
Ada pagiku hampa tanpamu
Ada siangku hangat merindukanmu
Ada siangku dingin tanpa candamu
Ada hari uang adalah tuan
Ada hari uang adalah hamba
Ada edelweiss mekar di savana
papandayan
Ada bougenville mati di jalanan
Dimanakah kamu? Dimanakah
peluh-peluh?
Dimanakah aku? Dimanakah
kerut-kerut yang dulu? Kerut yang muncul karena marah.
Dimanakah ada? Dimanakah rasa?
Dimanakah cinta?
Atau hanya kepastian ada dan
tiada?
Ataukah hanya senda gurau belaka
sebagai pemanis bualan kata-kata?
Dien Iqbal
Jakarta, 22 Juni 2013,
00:34 AM
Jumat, 23 November 2012
Sebuah Tanda Untuk Berhati-hati
Ya, kali ini
kita tidak akan membahas hal yang serius. Beberapa saat ketika mencari
inspirasi untuk menulis, ada sebuah artikel singkat namun sederhana yang sangat
menginspirasi, atau mungkin lebih tepatnya sangat mengingatkan. Yuk mari
disimak untuk memperbaiki hal-hal kecil dan sederhana yang seringkali
terlewatkan di kehidupan kita. J
Bahasan kali ini akan berfokus
pada penggunaan bahasa yang memang bukan bahasa Indonesia, namun seringkali
kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Bahasa
Arab, ada empat perbedaan kata “Amin” yaitu:
arti lafaz آمِّينَ (AMIN)
1.
”A M I N” (alif & mim sama-sama pendek),
artinya AMAN, TENTRAM.
2.
“A A M I N” (alif panjang & mim pendek),
artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN.
3.
”A M I I N” (alif pendek & mim panjang),
artinya JUJUR TERPERCAYA.
4.
“A A M I I N” (alif & mim sama-sama
panjang), artinya YA TUHAN, KABULKANLAH DOA KAMI.
kesemuanya bermakna baik, tapi benar atau belum pemakaian kata2 tersebut?
Supaya apa yang kita lafalkan benar dan sesuai dengan arti yang kita inginkan. Dalam
hadits riwayat Muslim : “Ucapkanlah aamiin, niscaya Allah akan mengabulkan
permohonan kamu”. Setiap berdoa dan setelah imam sholat membaca Al Fatihah. Aamiin
mempunyai arti (Yaa ALLAH) kabulkanlah, Sementara Amin merupakan gelar, yakni
yang bisa dipercaya.
Sekedar mengingatkan lagi, Rasulullah SAW mempunyai gelar Al Amin.
Hal lainnya dalam penggunaan bahasa arab adalah penulisan ASS, ASSKUM,
MOHD, MOSQUE, 4JJI, MECCA. Bagi teman-teman yang masih suka menggunakan kata … ”Ass,
Askum” dalam ucapan salam. ”Mohd” untuk panggilan nama Nabi Muhammad. ”Mosque”
untuk panggilan sebuah masjid. ”4JJI” untuk panggilan Allah SWT. ”Mecca” untuk
sebutan Mekah.
Gunakan sesuai
dengan aturannya yuuuk! Karena arti dari kata tersebut adalah
Bismillah..
Bismillah..
Jika
kita seorang Muslim atau Muslimah, alangkah baiknya mengindahkan hal yang
mungkin kita anggap kecil tapi besar makna dan pengaruhnya.
1.
janganlah bilang Mosque tapi Masjid,karena
Organisasi islam menemukan bahwa Mosque adalah nyamuk.
2.
jangan menulis MECCA tapi MEKAH,karena MECCA
adalah rumah anggur/bir.
3.
jangan menulis MOhd tapi Muhammad,karena Mohd,.
Adalah anjing bermulut besar.
4.
jangan menulis 4JJI tapi Allah SWT,karena 4JJI
aRtinya for judas Jesus Isa al masih.
5.
jangan menulis Ass atau Askum dalam salam tetapi
Assalammu’alaikum (karena salam adalah doa,atau jika tidak sempat lebih baik
tidak sama sekali),karena Ass artinya (maaf) pantat mu, dan Askum artinya celakalah
kamu.
INGAT !!!
ASS = (maaf)
PANTATMU
ASKUM =
CELAKALAH KAMU
Maka
sampaikanlah salam karena itu DOA, minimal Assalamu’alaykum
Semoga bermanfaat..
Sumber : http://motivationplannet.wordpress.com/
Menjadi Kupu-kupu
Sekali lagi
dalam topic pembahasan kali ini tidak henti-hentinya saya, sebagai penulis
membahas mengenai manusia. Kenapa manusia? Ya, karena kita manusia, dan kita
merupakan objek yang memiliki amanah dari Tuhan untuk merawat dan menjaga bumi
sebagai tempat hidup bagi kita yang telah disediakan. Manusia hidup berbekal
pengalaman, setiap detik dari kehidupan kita merupakan suatu pembelajaran.
Pengalaman lahir dari masa lalu yang telah berlalu. Seringkali kita sebagai
manusia memiliki pengalaman hidup yang berat dan tidak seperti yang diharapkan.
Pengalaman-pengalaman masa lalu seringkali menjadi hantu yang selalu mengikuti
kemanapun berada dan kemanapun berjalan sehingga menyebabkan kita tak mampu
memperbaiki diri.
Permasalahan tersebut sebenarnya
bisa dikatakan sebagai bahaya laten atau tersembunyi bagi kita. Karena kita
berada dalam kondisi tidak menyadari. Coba bayangkan, setiap orang memiliki
masa lalu, setiap orang memiliki pengalaman, setiap orang juga memiliki
ketakutan-ketakutan akan masa lalu yang yang tidak diharapkannya. Banyak orang
yang tidak mampu melepaskan diri dari masa lalu, tapi juga tidak sedikit orang
yang mampu melangkah jauh dari trauma-trauma masa lalu. Albert Einstein yang
pernah dikeluarkan dari sekolah karena dianggap idiot oleh gurunya nyatanya
dianggap sebagai ilmuwan paling revolusioner di bidang fisika modern. Michael
Jordan pernah dikeluarkan dari tim basket sekolah di tahun kedua SMAnya karena
dianggap tidak berbakat malah menjadi seorang pemain basket yang dianggap
terbaik sepanjang masa. Ya, mereka-mereka telah membuktikan bahwa masa lalu
bukanlah belenggu, masa lalu bukanlah pengahalang bagi kita untuk menjadi lebih
baik di masa depan, dan masa lalu bukanlah penghalang bagi kita untuk tumbuh
menjadi kupu-kupu terindah.
Ya, telah banyak bagi kita
contoh-contoh orang yang telah berhasil lepas dari masa laluyang buruk dan
menjadi lebih sukses dari yang ia duga sebelumnya. So, buat kamu, kalian, kita
semua, masihkah ada alasan buat kita untuk galau, nggak semangat, dan melakukan
hal-hal tidak berguna karena alasan trauma? Tidak ada! Jika mereka-mereka sudah
membuktikan bisa move on dan menjadi lebih baik, maka tentu kita juga bisa!
Salam untuk Indonesia Optimis J !
Dien Iqbal,
19 November 2012, 8.32 PM
Langganan:
Postingan (Atom)