Catatan Lebah Muda

Catatan kecil pemuda di kaki langit

Jumat, 30 Desember 2011

Bukit dan Pencakar Langit



Angin, dalam gerak berjatuhan membawa dingin.
Dingin yang membaur dalam sepi kala menjemput satu persatu mereka yang kan pergi.
Pergi mencari suatu tanda dimana ada damai dalamnya.
Ada tawa yang takkan pernah usang
Sedangkan mereka masih sibuk mencari makan untuk menyumpal mulut mereka.
Mereka yang lupa bahwa ada asap pekat menghitam menyergap mimpi
Mimpi mereka yang masih ada di tetek ibunya.
Bukan kabut yang menyejukkan di kala pagi di lereng Gede, bukan pula Pangrango ataupun Rinjani.
Mata mereka itu hitam sepekat kopi yang diseduh pagi buta. Tak bersisa pandang meski ada paku didalamnya.
Mati saja lah kau jika matimu lebih baik daripada melihat si kecilku menangis lapar.
Bumi pertiwi nan agung laksana istana surga pun tak sudi menelan jasadmu, sampah.
Kami disini tak cari mati tapi akan selalu berhadapan dengan mati.
Biar saja kami mati dengan harga diri, menerbang tinggi jejak abadi kebesaran pertiwi.
Bukan denganmu, bukan. Aku dan bocah –bocah itu nanti. Demi cinta, demi damai, demi bunda.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Sebuah Refleksi dalam Bima yang Melaju



Kamis, 25 Agustus 2011-Jum’at , 26 Agustus 2011

Malam ini sedikit menabur aroma haru..
Aku berpikir tentang kejadian yang akan menanti, mendatangi dengan pasti, dengan siap menerkam, menyergap dengan angkuh..
Dan aku harus mempersiapkan kepedihan-kepedihan yang pasti pula..
Mestikah itu kusikapi dengan kepedihan-kepedihan yang menghitam pekat..
Bukankah aku bermimpi untuk tersenyum..
Mengupayakan setiap nafas adalah memberi arti, memberi kehidupan, berbakti, berkarya dalam alunan pengetahuan yang melekat erat dalam pikiran..
Bayangkan saja..hamba ini manusia biasa yang merasa diberkati dalam hidupNYA..
Berhasil melalui tiap-tiap ujian yang bahkan hamba sendiri merasa tak mampu untuk menjalani dengan baik..
Aku hanya berpikir sejauh mana aku bisa bertahan di tepian keraguan, dunia yang penuh keraguan, menyelimuti setiap penat pikiran..
Hingga kadang aku perlu sedikit berlari menjauh karena tak tahan..
Sebenarnya apa? Apa? Mengapa? Aku tahu bahwa aku belum memiliki kapasitas yang cukup mumpuni untuk melakukan kritisasi terhadap ketidakadilan..
Haruskah aku ini mencecar satu per satu, memaknai tiap derai air mata yang enggan berhenti untuk menyapa dunia..
Duniaku yang penuh dengan ketidkpastian..dunia yang selalu kujumpai belum berubah menaik, menanjak, mendaki..
Aku masih terjebak dengan keadaan sekitar, menarik minat sekaligus membelenggu keadaan masa depan..sesuatu yang tak pasti dan selalu menunggu untuk dikerjakan dan diselesaikan..
Aku tak pernah memiliki keinginan menjadi seorang anggota DPR, aku tak pernah memiliki bayangan kelak menjadi seorang pemimpin besar..
Karena aku tahu bahwa akan sangat banyak orang yang dari segi ilmu, akhlak, maupun moral akan berada jauh diatas standar yang aku punya..
Aku hanyalah orang biasa yang menyadari bahwa suatu kontribusi besar tak selalu berwujud besar..
Aku hanyalah orang yang beranggapan bahwa sekecil apapun kebaikan itu harus dilakukan..
Dan aku selalu berusaha untuk memulai tiap-tiap langkahku dengan berbuat nyata sekecil apapun..
Meskipun aku juga sering ragu terhadap situasi dan tindakan yang harus aku ambil..
Aku masih sering ragu..
Namun satu hal yang aku yakini adalah, aku pasti akan berbuat sesuatu untuk negeri ini, bangsa ini..
Martabat kami yang kini seperti ini..takkan lagi seperti ini..

Bergerak, dan melaju..belajar memahami, memaknai hidupku yang sempit ini..terus berkesinambungan..memajukan setiap jejak yang akan terus tertapak di bumi pertiwi kami yang damai..


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Jumat, 25 Maret 2011

Angin Kehidupan



Sore itu, di tepian ku pandang langit yang semerbak berkicau..
Berteman pelangi jingga berkilauan..
Masih membuatku terjaga, bermimpi, berangan, berandai..
setiap jejak langkah yang terujar, membahana memaknai ukiran-ukiran karton biru yang kupandang sambil merona..

Sore itu, kurangkai mimpi, kususun strategi..
Hai, pelangi..aku tak jemu memandangmu, tersenyum terpaku, berujar sembilu-pilu..
tak hitamkan rona, langit bertutur tak ingin berhujan..
Indahnya membagi, berpola, mengangkasa bersama mimpi-mimpi itu..

Kini ku sendiri bersama bayang, yang dulu bukan..
Aku hanya sendiri, menikmati sore hari yang dulu bukan..
Aku hanya sendiri, ataukah menyendiri? mengasing di dunia yang asing..
Aku hanya diam atau hanya terdiam melihat dunia yang pendiam..padaku..

Akankah ku sendiri, melintas langit dan angkasa?
Akankah?

Sanggupkah kurajut mimpi ini sendiri?
Mimpi itu terlalu jauh? ataukah terlalu tinggi sekedar untuk digapai sendiri?
Mungkinkah aku?

Sedalam itukah?
Sehebat itukah?

Tak ada yang pasti, angin itu hidup tak untuk membuaiku, tak untuk mencercaku..
Hanya menghidupkanku..
Sendiri?
Ya, mungkin..selamanya..
Sendiri..
Hidup dengan angin, terbawa angin dan bersama angin..

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Selasa, 15 Februari 2011

Bila Yudis Jatuh Cinta



Bismillah..

Assalamu'alaykum..

ada satu masa, ketika kisah terukir, membuat jejaknya yang begitu nyata..membekas di setiap insan yang ingin membuainya..mengukir kisah, membekas kasih..

kisah yang biasa terjadi hampir setiap musim, tapi selalu heboh ketika terjadi lagi..
ya, teman saya yang satu ini memang luarbiasa..mengikat hati banyak hawa, karena memang si beliau ini seorang yang cerdas dan memikat..tapi ndapapa, memang fitrohnya tapi hati2 ya bung..bukan hanya untuk si yudis, tapi untuk semua..

hal yang paling kelihatan ketika yudis jatuh cinta..
1. nggarap tryout-e banter
2. nguya-ngguyu ae ket isuk
3. wajahe cerah nda muram2..

kebahagiaannya memancarkan berkah bagi orang2 sekitar meski belum mengenyangkan..haha..
selamat dan sukses bro..

(ditulis atas persetujuan yang pny nama..peace bro.. ^^v)

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO